Ilustrasi sumber google |
Olbinfo.com , Copenhagen - Sherin Khankan ialah akademisi yang tinggal di Copenhagen, ibu kota Denmark membuat gebrakan dengan membangun sebuah masjid yang dikhususkan untuk perempuan. Masjid itu diberi nama "Masjid Mariam".
Menurut Khankan, pendirian masjid ini disebutnya sebagai "proyek feminis". Masjid ini didisain untuk memfasilitas ibadah yang diartikan untuk perempuan saja. "Masjid merupakan tempat yang didominasi pria dan patriarkal, panggung bagi pria, doa dipimpin oleh pria, seorang pria yang fokus dan mendominasi," jelas Khankan.
Khankan, salah satu dari empat imam perempuan di Denmark mendapat ide untuk mendirikan masjid khusus perempuan sekitar setahun yang lalu. Khankan, anak dari seorang ayah muslim dari Suriah dan ibunya seorang Kristen Finnish berniat memperluas wawasan tentang Islam kepada para pengikutnya.
"Saya tidak pernah merasa nyaman seperti di rumah saat berada di masjid-masjid. Masjid besar yang baru itu sangat indah, namun saya merasa jadi orang asing ketika di sana," kata Khankan.
"Saya tidak pernah merasa nyaman seperti di rumah saat berada di masjid-masjid. Masjid besar yang baru itu sangat indah, namun saya merasa jadi orang asing ketika di sana," kata Khankan.
Khankan melanjutkan, mayoritas imam di Denmark tidak menginginkan perempuan sebagai rekan mereka. Masa muda Khankan juga menginspirasi dirinya untuk membangun masjid khusus perempuan. Meski masjid itu didirikan hanya bagi perempuan, namun menurut Khankan, bagi para pria juga boleh melaksanakan ibadah di masjid Mariam tersebut. Namun, hanya saja untuk setiap Jumat malam, masjid dikhususkan bagi perempuan.
Di Copenhagen sendiri, masjid pertama didirikan pada tahun 2014. Ada sekitar 270 ribu umat Muslim tinggal di Denmark. Hubungan yang kurang harmonis antara muslim dan nonmuslim di Denmark berlangsung lama. Sebut saja yang terjadi pada kasus tabloid satir Jyllands-Posten yang merupakan satu contoh pahit hubungan muslim dan nonmuslim di Denmark. Tabloid satir itu menerbitkan kartun Nabi Muhammad dengan bom di turbannya tahun 2005 yang kemudian menimbulkan protes keras dari umat Muslim di berbagai negara.
Di Copenhagen sendiri, masjid pertama didirikan pada tahun 2014. Ada sekitar 270 ribu umat Muslim tinggal di Denmark. Hubungan yang kurang harmonis antara muslim dan nonmuslim di Denmark berlangsung lama. Sebut saja yang terjadi pada kasus tabloid satir Jyllands-Posten yang merupakan satu contoh pahit hubungan muslim dan nonmuslim di Denmark. Tabloid satir itu menerbitkan kartun Nabi Muhammad dengan bom di turbannya tahun 2005 yang kemudian menimbulkan protes keras dari umat Muslim di berbagai negara.
Sumber : www.tempo.co
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya