05 Februari 2016

Polisi Ngebut Mengumpulkan Bukti Jessica

Ilustrasi sumber google
Olbinfo.com, Jakarta - Ada dua fokus tim penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menuntaskan kasus Wayan Mirna Salihin yang tewas usai minum kopi di Kafe Olivier, Grand Indonesia. 

Berkas tersangka Jessica Kumala Wongso terus dikebut kelengkapannya.


Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal menjelaskan tim penyidik fokus memperkuat dan melengkapi alat-alat bukti agar jaksa penuntut umum (JPU) memuluskan berkas Jessica dan menyatakan lengkap alias P21. 

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti juga menegaskan pihaknya masih terus berupaya merampungkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) agar kasus bisa segera dilimpahkan ke JPU.

Penyidik sibuk memeriksa barang-barang pribadi milik teman ngopi Mirna itu yang disita saat penggeledahan. Penyidik juga memanggil saksi-saksi atas kejadian pada 6 Januari lalu untuk diperiksa ulang dan diperdalam keterangannya. Tidak hanya itu, penyidik telah mengantongi informasi penting dari kepolisian Australia. 

Penyidik masih memeriksa sejumlah barang yang disita penyidik di rumah Jessica masih diperiksa polisi.

Iqbal mengatakan, penggeledahan tersebut dilakukan untuk menguatkan alat bukti yang saat ini dimiliki oleh penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Penyidik menyita barang-barang di kamar Jessica berupa laptop, CPU, speaker aktif hingga tisu bekas pada saat penggeledahan, Rabu (3/2) kemarin. 

Penyidik terus memeriksa saksi-saksi terkait kasus kematian Wayan Mirna Salihin. Suami, kembaran dan teman Mirna diperiksa polisi lagi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Iqbal menyebutkan keterangan para saksi untuk memperkuat alat bukti yang sudah ada.

Seluruh saksi akan terus diperdalam keterangannya agar penyidikan kasus bisa semakin terang benderang.

Penyidik mengaku memperoleh informasi penting dari polisi Australia terkait kematian Mirna.

"Kita sudah diberikan informasi (oleh polisi Australia) dan sudah cukup signifikan untuk penyidik menguatkan alat bukti," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Iqbal mengatakan, kerjasama dengan AFP dilakukan mengingat latarbelakang korban, tersangka dan sejumlah saksi-saksi pernah menetap di Australia. "Karena kami sudah mengidentifikasi semua saksi yang cukup penting. Backgroundnya ada di Australia, sehingga kami ingin buat terang tindak pidana," tambahnya.

Sumber :Detiknews
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya