Ilustrasi sumber google |
Olbinfo.com - Dalam arsitektur sebuah rumah, atap memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga rumah dari panas dan hujan. Fungsi lainnya, adalah pembentuk identitas eksterior rumah itu sendiri.
Dalam membangun atap rumah, hal yang perlu diperhatikan adalah konstruksinya. Harus dipastikan bahwa atap dalam kondisi kokoh dan tahan terhadap angin maupun hujan. Baik itu kolom dan balok penopang, rangka atap maupun material penutupnya. Perhitungan yang tepat akan memastikan bahwa atap dapat bertahan selama puluhan tahun sesuai umur rumah.
Nah, bagi anda yang ingin membangun rumah, perhatikanlah macam-macam bentuk dan ketahanan sebuah atap. Inilah 4 macam-macam atap :
1. Gable roof
Ilustrasi sumber google |
Dikenal juga sebagai atap pelana, ini merupakan bentuk atap yang terbilang paling aman dan sederhana serta cocok dengan berbagai desain rumah di Indonesia.
Keunggulan atap ini adalah lebih mudah dideteksi saat ada kebocoran, yang biasanya terjadi pada bumbungan yang merupakan satu-satunya sambungan pada atap. Selain itu, atap pelana ini memiliki daya serap radiasi dan panas yang baik untuk digunakan di daerah tropis. Kemiringan minimal atap pelana adalah 30 derajat.
2. Hip roof
Ilustrasi sumber google |
Atap hip roof ini merupakan penyempurnaan dari bentuk atap pelana yang terdiri dari dua bidang miring berbentuk trapesium. Dua bidang atapnya berbentuk segitiga siku-siku dengan kemiringan yang biasanya sama.
Jika dicermati, bentuk atap ini nampak lebih cantik dibanding atap pelana. Tetapi biaya mendesainnya lebih besar karena menggunakan rangka yang lebih banyak. Kekurangan lainnya yaitu resiko bocor yang cukup riskan.
Namun bukan berarti atap perisai tak punya kelebihan. Dengan sudut 30 hingga 40 derajat pada bagian atapnya, bentuk ini mampu memberikan perlindungan terhadap dinding rumah bagian luar dari panasnya sinar matahari dan derasnya air hujan.
3. Atap sandar
Ilustrasi sumber google |
Beberapa arsitek kerap menyebutnya atap sandar atau sengkuap. Model atap ini biasa digunakan pada bangunan tambahan seperti selasar, balkon, atau teras. Atap sandar kini juga banyak digunakan pada rumah bergaya modern maupun minimalis. Biasanya atap ini digabungkan dengan atap pelana. Tepi atas pada atap sandar biasanya menempel dengan tembok vertikal, atau disebut juga ataptemple. Konstruksinya adalah setengah kuda-kuda atau dapat diganti dengan dinding sofi-sofi.
4. Atap datar
Ilustrasi sumber google |
Atap Datar ini biasa diterapkan pada rumah-rumah modern kontemporer berbentuk segi empat atau kubus. Atap ini biasanya terbuat dari dak beton dengan konstruksi berupa balok beton dan plat beton.
Pola datar yang memanjang kearah horizontal biasa dimanfaatkan sebagai ruang menjemur pakaian atau rooftop garden oleh beberapa pemilik rumah. Poin penting lain yang perlu diperhatikan dalam mendesain atap ini adalah memperhitungkan ruang sirkulasi udara di bawahnya, supaya suhu ruangan tidak terlalu panas. Atau dapat juga dengan melapisi dak beton dengan glasswooll (peredam panas berbahan serabut).
Sumber : Rumah.com
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya