Ilustrasi sumber google |
Olbinfo.com - Banyaknya berbagai upaya pencegahan yang dilakukan untuk meminimalisir munculnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di kalangan masyarakat. Salah satunya adalah dengan cara pemberian abate. Penggunaan larvasida kimia ini memang terbukti mampu mengendalikan jentik atau larva nyamuk Aedes Aegypti.
Meskipun demikian, penggunaan secara terus menerus dapat menimbulkan beberapa efek samping. Antaranya, menyebabkan resistensi, pencemaran lingkungan serta persoalan kesehatan masyarakat karena efek karsinogenik dari abate.
Melihat kondisi ini membuat lima mahasiswa dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, yaitu Ayu Safitri, Nilahazra Khoirunnisa, Syindi Ariska FP, Diyah Tri Utami, dan Adhestya Alfiani, menjadi terdorong untuk mencari cara yang lebih aman. Kelima mahasiswa ini membuat larvasida dari buah dan biji pare.
Nila mengatakan, buah dan biji pare mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan terpenoid yang cukup tinggi. Keempat senyawa itu memiliki kemampuan untuk membunuh jentik-jentik nyamuk.
“Senyawa-senyawa tersebut bisa mematikan syaraf dan menyerang sistem pernafasan, yang bisa mengakibatkan kematian pada hewan-hewan kecil seperti jentik nyamuk,” jelas Nila.
Guna untuk mengetahui efektivitas dari buah dan biji pare dalam membunuh larva, mereka mencoba melakukan penelitian dalam skala laboratorium pada jentik Aedes Aegypti.
Nyamuk yang mereka gunakan didapatkan dari Balai Litbang P2B2 Banjarnegara. Jentik nyamuk tersebut selanjutnya direndam dalam ekstrak biji dan buah pare yang telah dilarutkan dengan etanol.
Hasil dari perendaman yang dilakukan selama 48 jam itu, berhasil menunjukkan bahwa ekstrak dari buah dan biji pare mampu membunuh jentik nyamuk.
“Ke depan, masih dibutuhkan sejumlah penelitian lanjutan terhadap buah dan biji pare sebagai alternatif larvasida, guna mengetahui efeknya pada organisme lain,” jelas Nila lagi.
Sumber : www.viva.co.id
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya