16 Februari 2016

Fakta di Balik Sprei yang Jarang Diganti

Ilustrasi sumber google
Olbinfo.com, Jakarta - Mungkin saja beberapa dari kita jarang untuk mengganti sprei karena belum terlihat kotor. 

Tanpa kita sadari, bahwa sprei kasur yang terlihat bersih sekalipun, bisa saja menjadi tempat yang kotor dan mengganggu kesehatan anda. 

Alangkah baiknya kita melihat kebersihan dari sprei dengan cara mengganti sprei sesering mungkin.  
Bakteri kecil yang tidak bisa dilihat oleh kasat mata bisa jadi menempel di sprei anda. Mikroorganisme seperti fungi dan bakteri bisa hidup di sana. Belum lagi, debu binatang, polen, tanah, serat pakaian, sel kulit, dan sekresi tubuh dari aktivitas meniduri kasur.

Dengan kata lain, kasur anda sangat kotor. Meskipun anda mengaku adalah orang yang bersih, tubuh anda tetap secara alami memproduksi 26 galon keringat di kasur setiap tahunnya.

Hal ini menjadikan kasur adalah tempat ideal bagi fungi untuk bertumbuh. Faktanya, bantal bulu dan sintetik yang berusia 1,5-20 tahun bisa mengandung 4-17 spesies fungi yang berbeda.

Selain itu, hewan kecil tak kasat mata seperti tungau juga mengincar di balik kasur Anda. Mereka bisa memberikan reaksi alergi seperti bersin-bersin dan gatal pada kulit.

Jika Anda memiliki kebiasaan makan di kasur, mungkin setelah mengetahui ini anda harus menghentikan kebiasaan itu. Sebab, kebiasaan ini bisa menarik hewan-hewan seperti kecoa dan semut untuk datang ke kasur.

Lantas seberapa sering Anda harus mengganti sprei? Satu minggu sekali adalah waktu yang ideal untuk meminimalkan tumbuhnya fungi dan mikroorganisme lain. Mulai dari sekarang, perhatikanlah gaya hidup sehat bagi keluarga agar tidak menyerang kesehatan anda.


Sumber : Liputan6
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya