Demo di Istana Negara, Gaji Guru Honorer Rp 300 Ribu Per Bulan

Ilustrasi sumber google

Olbinfo.com, Jakarta – Guru adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Jendela dunia bagi murid. Cahaya dari kegelapan untuk menata masa depan. Dedikasi dan tanggung jawab terhadap pekerjaan inilah yang dilakukan oleh guru setiap harinya.

Tanpa kita sadari gaji yang diberikan terhadap guru honorer ini jauh dari standart UMR hanya Rp 300 Ribu Per Bulan. Jumlah yang sangat kecil untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
Dengan gaji Rp 300 ribu per bulan, Mastawati (40) tetap harus mengajar selama 6 hari dan dikurangi biaya transportasi Rp 120.000 per minggunya. Bisa kita bayangkan gaji habis hanya untuk transportasi saja.

Mastawati sudah 10 tahun menjadi guru honorer di SD Negeri di Cikarang Selatan.

Lain halnya dengan Badri (50). Bapak ini mengenakan seragam merah putih saat demo di Istana Merdeka dengan niat mengingatkan Jokowi, bahwa pembangun infrastruktur memang perlu. Tapi jika kesejahteraan guru tak diperhatikan, pembangunan sumber daya manusia pasti akan hancur.

"Sudah 20 tahun saya mengajar di SMA tapi cuma dapat Rp 500 ribu per bulannya, semoga Pak Presiden mendengarnya," ujar Badri di tengah-tengah aksi unjuk rasa guru honorer di depan Istana.

Mengingat gaji yang didapat tidak mencukupi, Badri juga memiliki kerja sampingan sebagai serabutan di hari liburnya.

Badri dan Mastawati, hanya beberapa orang dari puluhan ribu guru honorer lainnya yang hanya dibuai janji.

"Kemarin dijanjikan pada 15 September 2015 akan diangkat PNS, tapi kami dibohongi. Tanggal 20 Januari 2016 Menteri Yudi bohong, dia bilang pemerintah enggak punya anggaran," ujar Badri dengan suara lantang.

Lebih dari 50 ribu guru berdemonstras di Istana Negara, mereka mengutarakan alas an kenapa mereka berdemonstrasi. Mereka tidak puas dengan kelayakan hidup yang tidak kunjung membaik. Para guru ini menggelar aksi unjuk rasa mendesak presiden untuk mengeluarkan keputusan agar anggaran dan regulasi pengangkatan mereka cepat selesai.

Bahkan banyak di antara guru itu tak akan pulang, sebelum Jokowi memenuhi tuntutan mereka.

Badri datang ke Jakarta dari Madura bersama 968 guru honorer lainnya. Mereka sudah bertekad tak akan kembali sebelum ada kejelasan atas nasibnya.

Semoga pemerintah cepat menemukan titik terang permasalahan ini dan kehidupan para guru honorer dapat disejahterakan.


Sumber : Liputan6.com

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya