 |
| Ilustrasi sumber google |
Direktur Strategy and Finance CIMB, Wan Razly menilai, kendati diproyeksi masih ada perlambatan di sektor kredit, namun perlambatan tersebut akan berakhir di semester II.
Menurutnya, pemerintah terus berupaya untuk memperbaiki kondisi perekonomian nasional. Upaya tersebut diyakini Razly membutuhkan waktu untuk bisa dirasakan manfaatnya.
"Ini kan pemerintah lagi push goverment spendingkan, jadikan butuh waktu untuk stimulasi ekonomi," ujar Razly.
Dia menjelaskan, di 2016 ini, CIMB Niaga masih akan berfokus di segmen konsumer dan segmen usaha kecil menengah (small medium enterprise/SMI). "Kami fokus ke konsumer dan SMI yaa. Korporasi akan lebih selektif. Korporasi kurang yaa. Mungkin bergantung pada perekonomian," ucapnya.
Berdasarkan kinerjanya, sampai dengan kuartal III 2015, penyaluran kredit CIMB Niaga mencapai Rp 178,89 triliun atau naik 7,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini dikontribusi oleh kredit korporasi 15,9 persen, kredit konsumer 5,4 persen, kredit UMKM 4,9 persen.
Sementara itu, jumlah dana pihak ketiga (DPK) CIMB Niaga tercatat sebesar Rp185,72 triliun, tumbuh 11,3 persen, yang diperoleh dari pertumbuhan current account dan savings account (CASA) sebesar 15,7 persen dan berdampak positif terhadap rasio CASA CIMB Niaga yang meningkat 182 bps menjadi 47,66 persen.
Sumber : Metronews.com
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya