Ilustrasi sumber google |
Tempat prostitusi di DKI Jakarta kini kembali jadi sorotan. Kali ini lokalisasi Kalijodo, Jakarta Utara, jadi sasaran. Wacana pembongkaran tempat esek-esek kelas bawah itu tengah gencar diperbincangkan.
Tapi dia sadar wacana itu tak semudah membalik telapak tangan untuk diwujudkan. Dia beralasan, urusan biologis seseorang tidak bisa diatur. Meskipun berzina itu dosa, apa bedanya korupsi dan membunuh pun juga dosa besar di mata Tuhan.
Kini, Ahok justru gencar mewacanakan bongkar area prostitusi Kalijodo. Alasan pembongkaran lantaran Kalijodo dianggap lokalisasi liar.
Ahok juga enggan memberikan izin prostitusi Kalijodo agar statusnya legal. "Saya tekankan soal prostitusi jangan liar lah, kalau liar enggak bener. Tapi kan kita memang enggak mau izinin. Yaudah kita bongkar ajalah," kata Ahok, Kamis (11/2) kemarin.
Konsep pembongkaran Kalijodo bahkan telah direncanakan. Pemprov DKI Jakarta bakal memakai tank dalam menghancurkan area prostitusi itu. Setelah dihancurkan, lokalisasi itu bakal dibangun ruang terbuka hijau.
Cara Ahok bongkar prostitusi Kalijodo justru dapat tentangan. Wakil Ketua DPRD DKI Mohammad Taufik meminta Pemprov DKI menempuh jalur persuasif terlebih dahulu sebelum ditertibkan.
Caranya, kata Taufik, Ahok harus menyiapkan rumah susun bagi para penghuni di area prostitusi Kalijodo terutama warga pemiliki KTP asli DKI. Sehingga mereka bisa direlokasi.
"Perlu dong rusun, pertama cara menertibkan, kedua sesudah penertiban itu apa, kalau warga Jakarta yang harus diberikan perlindungan, kehadiran pemerintah harus melindungi warganya, kalau mengganggu monggo silakan ditertibkan," kata Taufik, kemarin.
Kendati demikian, dia mengaku mendukung upaya Pemprov DKI Jakarta membersihkan kawasan bisnis haram itu. "Kalijodo kalau mengganggu masyarakat saya kira wajar saja kalau ditertibkan, cuma jangan pakai tank, itu buat perang, lebay itu," terangnya.
Kini, Ahok justru gencar mewacanakan bongkar area prostitusi Kalijodo. Alasan pembongkaran lantaran Kalijodo dianggap lokalisasi liar.
Ahok juga enggan memberikan izin prostitusi Kalijodo agar statusnya legal. "Saya tekankan soal prostitusi jangan liar lah, kalau liar enggak bener. Tapi kan kita memang enggak mau izinin. Yaudah kita bongkar ajalah," kata Ahok, Kamis (11/2) kemarin.
Konsep pembongkaran Kalijodo bahkan telah direncanakan. Pemprov DKI Jakarta bakal memakai tank dalam menghancurkan area prostitusi itu. Setelah dihancurkan, lokalisasi itu bakal dibangun ruang terbuka hijau.
Cara Ahok bongkar prostitusi Kalijodo justru dapat tentangan. Wakil Ketua DPRD DKI Mohammad Taufik meminta Pemprov DKI menempuh jalur persuasif terlebih dahulu sebelum ditertibkan.
Caranya, kata Taufik, Ahok harus menyiapkan rumah susun bagi para penghuni di area prostitusi Kalijodo terutama warga pemiliki KTP asli DKI. Sehingga mereka bisa direlokasi.
"Perlu dong rusun, pertama cara menertibkan, kedua sesudah penertiban itu apa, kalau warga Jakarta yang harus diberikan perlindungan, kehadiran pemerintah harus melindungi warganya, kalau mengganggu monggo silakan ditertibkan," kata Taufik, kemarin.
Kendati demikian, dia mengaku mendukung upaya Pemprov DKI Jakarta membersihkan kawasan bisnis haram itu. "Kalijodo kalau mengganggu masyarakat saya kira wajar saja kalau ditertibkan, cuma jangan pakai tank, itu buat perang, lebay itu," terangnya.
Sumber : Merdeka.com
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya