foto:internet |
Salah seorang tokoh pemuda Lubuk Bigau,Arika Harmon mengatakan harga beras sudah sangat mahal, kisaran Rp 30 ribu per kilogram mana sanggup masyarakat beli,
Kondisi ini diperparah lagi dengan rendahnya harga karet yang merupakan satu-satunya penghasilan utama masyarakat tempatan. Menurut Arika, karena jalur transportasi menuju wilayah tersebut hanya bisa dilalui dengan menggunakan jalur sungai, yang menyebabkan biaya yang tinggi.
"Harga beras mahal, nilai jual karet rakyat rendah, dan parah lagi tidak bisa dibawa keluar," keluh Arika.
Uniknya, kondisi tersebut berulang hampir tiap tahun. Salah satu penyebabnya ketidakpedulian pemerintah, baik Provinsi Riau, maupun Kabupaten Kampar dalam membangun jalan yang menghubungkan wilayah ini ke daerah lain di Provinsi Riau.
"Kalau jalan diperbaiki, pasti tidak akan terjadi kondisi seperti in," tegas Arika.
Dia berharap pemerintah segera melakukan langkah kongkret untuk membantu penderitaan 3000-an KK masyarakat yang terancam kelaparan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
"kini masyarakat perlu makan, dan sangat mengharapkan bantuan semua komponen baik pemerintah maupun masyarakat. Ke depan perlu pembangunan jalan agar transportasi bagus, dan tak terulang kembali ancaman kelaparan dimasa akan datang," harap Arika.
Sumber : Riaugreen
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya