 |
| Sumber gambar Kompas.com |
"Kita butuh penerbangan langsung dari luar negeri ke Bandara Komodo dan Bandara El Tari Selama ini kesulitannya tidak ada penerbangan (langsung)," kata Welly
Bandara Komodo itu sendiri terletak di Kabupaten Manggarai Barat dan menjadi sebagai pintu masuk wisatawan yang ingin berwisata di kawasan Taman Nasional Komodo. Sedangkan Bandara El Tari terletak di Kupang, ibu kota NTT.
Welly berharap untuk penerbangan langsung dari Singapura dan Australia, frekuensi penerbangan itu sendiri bisa sebanyak sekali dalam seminggu. Bahkan jika memungkinkan, ia berharap bisa sebanyak dua kali penerbangan dalam seminggu.
"Kalau masing-masing penerbangan naik 100 orang, dua kali penerbangan kita bisa dapat 400 wisatawan. Satu bulan bisa dapat 1.600 wisatawan dan setahun bisa 20.000 wisatawan," ungkap Welly.
Dengan adanya penerbangan langsung dari masing-masing originasi tersebut, menurut Welly, NTT bisa berkontribusi mendatangkan wisatawan mancanegara sesuai target Kementerian Pariwisata pada tahun 2016 yakni 100.000 wisatawan ke Nusa Tenggara Timur.
Sejak diresmikan oleh Presiden Jokowi Desember lalu, landasan pacu Bandara Komodo saat ini memiliki panjang sekitar 2.250 meter dan lebar 45 meter. Sementara, Bandara El Tari di Ende memiliki landasan pacu sepanjang 2.500 meter.
Wisatawan asal Australia yang ingin bekunjung ke NTT harus transit terlebih dahulu di Bandara Ngurah Rai (Bali) sebelum menuju Bandara Komodo. Untuk wisatawan Singapura, harus transit di Bandara Soekarno Hatta (Cengkareng) atau Bandara Ngurah Rai.
Sumber : Kompas.com
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya