Fenomena alam Gerhana Matahari terlihat dari Madiun, Jawa Timur, Jumat (10/5/2013). (ANTARA/Fikri Yusuf) |
Kepala Bidang Seismologi Teknik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Jaya Murjaya mengatakan, pada saat GMT, gravitasi matahari dan bulan mencapai
titik maksimum, sehingga akan menimbulkan anomali terhadap gravitasi bumi.GMT, gravitasi matahari dan bulan mencapai titik maksimum, sehingga akan menimbulkan anomali terhadap gravitasi bumi.
"Memang akan terjadi anomali terhadap gravitasi bumi, namun kita akan teliti lebih lanjut seberapa besar anomali tersebut," ujar Jaya, di Gedung LAPAN, Jakarta, Kamis, 14 Januari 2015.
Salah satu efek dari besarnya gravitasi matahari dan bulan terhadap bumi, lanjut Jaya, ialah terjadinya pasang air laut. Namun, jika anomali gravitasi yang terjadi cukup tinggi, hal itu dapat memicu gempa.
"Kalau sangat kuat gravitasinya, memang bisa memicu gempa, nanti akan diteliti lebih lanjut pada saat GMT, nanti penelitiannya akan dipusatkan di Palu."
Sekadar informasi, LAPAN memprediksi GMT akan terjadi di 10 provinsi di Indonesia. Jalur GMT bermula dari Palembang, Bangka Belitung, Sampit, Palangkaraya, Balikpapan, Palu, Poso, Luwuk, Tarnate dan Halmahera.
Selain itu, sejumlah daerah lain di Indonesia juga bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian, antara lain; Kota Padang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado dan Ambon.
Sumber : Viva
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya