27 Januari 2016

BNPB Sampaikan Ancaman Jokowi Soal Karhutla di Riau


Kepala BNPB, Willem Rampangelei. (Foto: Ratna SD)
olbinfo.com, PEKANBARU - 

Akibat karhutla yang sering terjadi di Riau, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangelei jauh-jauh datang ke Provinsi Riau untuk membahas serius instruksi Presiden Joko Widodo yang mengancam akan mencopot Kapolda dan Pangdam hingga sampai ke jajaran paling
bawah jika dianggap lalai tangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).


Sekilas berbagi pengalaman, Willem mengisahkan ketika ia melihat lautan api yang melalap lahan gambut luas yang rentan terbakar. Untuk itu, ia pun mengiyakan pencegahan gambut terbakar dengan membuat sekat kanal yang dapat membasahi gambut.

"Gambut kalau sudah terbakar ngeri memadamkannya. Bahkan bisa muncul badai api seperti ketika memadamkan gambut di Sumatera Selatan. Gambut harus tetap basah agar tidak mudah terbakar," ulasnya.

"Kami datang kemari untuk memberi dukungan dan memback up daerah agar memiliki kemampuan yang cukup untuk menangani karhutla," papar Willem, Rabu (27/1/2016) di ruang Melati, Kantor Gubernur Riau.

Ia menegaskan, bahwa terulangnya karhutla dikarenakan upaya pencegahan dan deteksi dini tidak berjalan efektif. Hal ini pun mengacu pada instruksi Presiden pada 18 Januari 2016, Presiden Joko Widodo meminta kepada daerah rawan karhutla untuk mengantisipasi dan melakukan pencegahan karhutla dengan sebaik mungkin. Jika tidak, Jokowi mengancam akan mengganti posisi Kapolda dan Pangdam yang dinilai lalai.

"Kita matangkan pencegahan, berkaca pada kasus karhutla yang terus berulang karena upaya pencegahan tidak efektif dan tidak terukur," tegasnya.



Sumber : Goriau.com
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya